Minggu, 07 April 2013

Kelas 1 SD Semester 2

RIWAYAT PANGERAN SIDHARTA

Masa Kelahiran

a. Orang tua, suku dan keluarganya

Kelahiran P. Siddharta Orang tua Pangeran Sidharta bernama Raja Sudhodana yang memerintah di Kerajaan Sakya dengan ibu kotanya bernama Kapilavastu. Disebut demikian karena di daerah tersebut banyak ditumbuhi pohon Sakkha dan didekat tempat tersebut dihuni oleh seorang pertapa bernama Kapila. Ibu Pangeran Sidharta bernama Dewi Maha Maya putri Raja Arijana dari kerajaan Devadhaha.

b. Mengungkap peristiwa mimpi Dewi Maya

Meskipun Raja Sudhodana dan ratu Maha Maya sudah lama menikah, tetapi mereka belum dikaruniai seorang anak, hal ini tentu menggelisahkan, apalagi mengingat umur Ratu Maha Maya saat itu kira-kira sudah 45 tahun, hingga pada suatu malam Ratu Maha Maya bermimpi aneh. Ratu bermimpi bahwa empat orang dewa agung mengagkatnya dan membawanya ke Himalaya serta meletakkannya di bawah Pohon Sakkha. Kemudian para isteri-isteri dewa-dewa tersebut memandikan di danau Anotatta, menggosoknya dengan minyak wangi dan memakaikannya pakaian dewata. Selanjutnya Ratu dibimbing masuk ke sebuah istana emas dan direbahkan disebuah dipan yang indah sekali. Di situlah seekor gajah putih dengan memegang sekuntum bunga teratai di belalainya memasuki perut Ratu Maya dari sebelah kanan.

Atas perintah Raja maka para brahmana meramalkannya tentang impian ratu tersebut. Para Brahmana meramalkan bahwa ratu akan mengandung seorang bayi laki-laki yang kelak akan menjadi seorang Cakhavati artinya raja dari semua raja atau seorang Buddha. Dan sejak itu Ratu Maha Maya mulai mengandung.

c. Kejadian-kejadian saat melahirkan

Sepuluh bulan kemudian, dibulan Waisak, ratu mohon ijin kepada Raja Suddhodhana untuk melahirkan di rumah ibunya di Devadaha. Dalam perjalan ke Devadaha inilah Sang Bodhisatta lahir di bawah Pohon sala dengan posisi berdiri di Taman Lumbini, pada saat Purnama bulan waisak tahun 623 SM. Diceritakan bahwa empat Maha Brahma menerima sang Bayi dengan jala emas dan dari langit turun air dingindan panas untuk memandikan Sang bayi sehingga segar. Sang Bayi sendiri bersih karena tiada noda darah yang melekat pada tubuhnya. Bayi itu kemudian berdiri tegak dan berjalan tujuh langkah ke arah utara, setiap langkahnya muncul bunga teratai pada langkah ketujuh dengan tangan kanan menunjuk ke langit dan tangan kiri menunjuk ke bumi berkata” Di atas langit ataupun di atas bumi Akulah pemimpin dalam dunia ini, akulah tertua dalam dunia ini, akulah teragung dalam dunia ini, inilah kelahiranku yang terakhir, takkan ada tumimbal lahir lagi.”

Pada saat yang sama lahir dan timbul dalam dunia ini :

1. Putri Yasodhara yang kelak akan menjadi isterinya,

2. Ananda yang kelak menjadi pembantu tetap sang Buddha

3. Kantakha yang kelak menjadi kuda Pangeran Sidhrta,

4. Channa yang kelak menjadi kusir Pangeran Sidharta,

5. Kaludayi yang kelak mengundang Sang Buddha untuk berkunjung ke Kapilavathu,

6. Seekor gajah istana,

7. Pohon Bodhi,

8. Ridhi Kumbi, kendi tempat harta pusaka.

Setelah kelahiran pangeran Sidharta, Ratu membawa Pangeran kembali ke Kapilavatthu. Sepanjang perjalanan, para dayang kerajaan dengan penuh perhatian merawat Ratu dan Pangeran. Raja Suddhodana penuh diliputi suka cita saat melihat Pangeran. Dia menugaskan lebihbanyak orang lagi untuk merawat Ratu dan Pangeran yang mulia.

d. Ramalan Pertapa Asita

Diluar kota Kapilavatthu terdapat banyak pertapa. Salah satunya pertapa berusia lanjut bernama Asita yang sangat dihormati oleh Raja Suddhodana dan seluruh rakyat. Saat mendengar bahwa Ratu Dewi Mahamaya melahirkan seorang Pangeran. Pertapa Asita segera berkunjung ke istana untuk melihat tanda-tanda pada tubuh Pangeran. Ketika mengamati bayi tersebut ternyata memiliki 32 tanda dari seorang mahapurisa artinya orang besar. Pertapa Asita memberi hormat kepada bayi yang kemudian diikuti oleh Raja, setelah menghormat, pertapa Asita tertawa gembira kemudian menangis. Raja merasa heran mengapa beliau tertawa dan menangis. Beliau tertawa karena kelak Sang Bayi akan menjadi Buddha guru para dewa dan manusia, kemudian menangis karena beliau sudah tidak mempunyai kesempatan lagi untuk menyaksikan sang bayi menjadi Buddha dan membabarkannya ajaranNya. Selanjutnya pertapa Asita mengatakan bila kelak Pangeran melihat empat peristiwa penting yaitu; orang tua, orang sakit, orang meninggal dan pertapa suci. Maka Pangeran Siddharta akan meninggalkan istana untuk pergi bertapa menjadi dan menjadi Buddha.

Latihan

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.

1. Pangeran Sidharta dilahirkan di ….

a. Kusinara c. Taman Lumbini

b. Buddha Gaya d. Taman Rusa

2. Pangeran Sidharta dilahirkan pada tahun ….

a. 623 sm c. 543 sm

b. 624 sm d. 534 sm

3. Bayi Pangeran Sidharta dapat berdiri tegak dan berjalan tujuh langkah di atas tujuh kuntum bunga ….

a. Teratai c. Melati

b. Mawar d. Anggrek

4. Sidharta diramalkan akan menjadi Buddha oleh pertapa ….

a. Asaji c. Mahanama

b. Vappa d. Asita

5. Pangeran Sidharta lahir bersamaan dengan ….

a. Ananda c. Moggalana

b. Dewadatta d. Sariputta

II. Isilah titik-titik di bawah ini dnegan jawaban yang benar 1

1. Binatang yang dilihat oleh Dewi Maha Maya sewaktu bermimpi adalah ….

2. Pertapa yang meramal Pangeran Sidharta akan menjadi Buddha bernama ….

3. Tanda-tanda manusia Agung yang dimiliki oleh Pangeran Sidharta berjumlah ….

4. Yang dipegang gajah Putih pada belalainya adalah ….

5. Pangeran Sidharta dilahirkan di bawah pohon ….

SADDHA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Saddha atau Sradha artinya keyakinan. Saddha berasal dari bahasa pali, Sradha berasal dari bahasa Sansekerta. Umat Buddha memiliki keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebutan Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha adalah Adi Buddha.

Tuhan itu tidak dilahirkan

Tuhan tidak diciptakan oleh siapapun

Tuhan bukan makhluk

Tuhan itu kekal

Tuhan tidak bersifat seperti manusia, yang kadang baik, kadang marah, yang kadang sayang, kadang benci, yang kadang member hadiah, kadang menghukum.

Memuji keagungan Tuhan Yang Maha Esa kita ucapkan namo Sangyang adi Buddha Yang artinya terpujilah Tuhan Yang Maha Esa.

Selain Sanghyang Adhi Buddha ada beberapa sebutan Tuhan dalam agama Buddha Yaitu: Parama Buddha, Adhi Buddha, Laomu atau Hyang Tathagata.

Sebutan Tuhan Yang Maha Esa berbeda-beda tetapi pada hakekatnya adalah satu.

Sebagi rasa bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa umat Buddha melaksanakan sembahyang/Puja bakti di vihara, cetiya maupun di rumah.

Latihan

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.

1. Tuhan dalam agama Buddha disebut ….

a. Buddha c. Bodhisatva b. Adi Buddha

2. Srada berasal dari bahasa….

a. Pali b. Indonesia c. Sansekerta

3. Walaupun sebutan tuhan berbeda-beda tetapi Tuhan sebenarnya…

a. satu b. dua c. tiga

4. Sebagai rasa bakti kepada tuhan umat Buddha melaksanakan….

a. dana b. bakti social b. puja bakti

5. Tempat ibadah umat Buddha adalah….

a. greja b. masjid b. vihara

II. Isilah titik-titik dibawah ini

1. Keyakinan dalam agama Buddha disebut….

2. Sebutan Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha adalah….

3. Saddha berasal dari bahasa….

4. Umat Buddha memiliki saddha pada….

5. Namo Sanghyang Adi Buddha artinya….

TIRATANA

Ti atau Tri artinya Tiga. Ratana atau ratna artinya mustika. Tri Ratna atau Ti Ratana artinya tiga mustika. Tri Ratna berasal dari bahasa sansekerta sedangkan Tiratana berasal dari bahasa pali. Tri Ratna terdiri dari Buddha, Dhamma dan Sangha.

Buddha adalah orang yang telah mencapai penerangan sempurna. Sang Buddha adalah guru manusia dan dewa. Seorang sebelum menjadi Buddha terlebih dahulu menjadi Bodhisatva.

Dhamma adalah kebenaran yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dhamma atau ajaran Sang Buddha di tulis dalam kitab suci Tipitaka. Dhamma ajaran Sang Buddha jika dilaksanakan membuat hidup manusia bahagia.

Sangha adalah persaudaraan para bhikkhu. Bhikkhu adalah Rohaniawan agama Buddha yang tidak berkeluarga. Tempat tinggal bhikkhu disebut kuti. Kuti terdapat di lingkungan vihara. Jika kita berjumpa dengan bhikkhu kita memberi hormat dengan sikap anjali dan mengucapkan Namaste Bhante.

Untuk memuji keagungan Sang Buddha kita ucapkan Namo Buddhaya Untuk memuji kebenaran Dhamma kita mengucapkan Namo Dhammaya. Untuk memuji ariya Sangha kita mengucapkan Namo Sanghanya.

Latihan

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.

1. Tri Ratna artinya tiga….

a. keranjang b. mustika c. sila

2. Kebenaran yang diajarkan oleh Sang Buddha disebut….

a. Dhamma b. Sangha c. Ratana

3. Salah satu dari tiga mustika ialah….

a. Buddha b. Bodhisatva c. Arahat

4. Tempat kediaman para bhikkhu disebut….

a. vihara b. cetiya c. kuti

5. Buddha adalah orang yang telah mencapai….

a. cita-cita b. Penerangan c. kesabaran

II. Isilah titik di bawah ini

1. Bila berjumpa dengan bhikkhu kita mengucapkan….

2. Untuk memuji Sang Buddha kita mengucapkan….

3. Sangha adalah persaudaraan para….

4. Tiratana berasal dari bahasa ….

5. Sang Buddha adalah guru para dewa dan….

BRAHMAVIHARA

Brahma artiya luhur atau agung. Vihara artinya tempat. Brahmavihara artiya tempat atau kediaman yang luhur, tempat kediaman yang penuh dengan kebahagiaan.

Catur Paramita

Paramita artiya sifat luhur atau kesempurnaan. Catur Paramita artinya empat sifat ketuhanan atau empat sifat luhur. Catur Paramita terdiri dari Metta, Karuna, Mudita dan Upekkha.

1. Metta artinya Cinta kasih. Buddha memiliki cinta kasih yang tak terbatas. Sang Buddha mengajarkan kita agar dapat mencintai semua makhluk. Untuk mengembangkan sifat cinta kasih kita harus melaksanakan meditasi metta bhavana atau meditasi cinta kasih. Metta bhavana dapat mengurangi sifat benci yang ada dalam diri kita. Ayah dan ibu mencintai anak-anaknya, maka itu kita wajib mencintai ayah dan ibu. Dengan pikiran metta, kita selalu mencoba membahagiakan orang lain, perbuatan itu membuat kita bahagia, karena kita telah berbuat baik. Memberi makan dan minum hewan peliharaan kita adalah contoh memiliki metta.

2. Karuna artinya belas kasih. Yang perlu kita kasihani adalah yang lemah dan menderita. Kita harus menolong anak yantim piatu fakir miskin, korban bencana alam dan yang mendapat musibah.

Sang Buddha memiliki sifat maha karuna maha penyayang dan pengasih. Orang yang memiliki sifat karuna suka menolong dan suka beramal.

3. Mudita artiya simpati. Orang yang memiliki sifat mudita akan turut bergembira terhadap orang-orang yang mendapat kebahagiaan. Misalnya turut bergembira karena teman kamu menjadi juara kelas dan memberi ucapan selamat.

Orang yang iri hati, ia tidak dapat mengembangkan sifat mudita atau simpati. Jika ada teman kita yang berulang tahun seharusnya memberi ucapan selamat.

4. Upekkha artinya keseimbangan batin atau ketenangan. Seseorang yang memiliki upekkha hidupnya akan tenang, dihormati dan tidak mudah dipengaruhi orang lain. Orang yang memiliki upekkha tidak mudah marah kalau dicela orang, tidak akan kecewa jika tidak berhasih dan tidak bimbang kalau berbuat sesuatu.

Cara untuk mengembangkan ketenangan batin dengan cara meditasi. Batin yang tidak tenang, jika berbuat sesuatu selalu bimbang atau ragu-ragu.

Latihan

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.

1. Sebagai umat Buddha kita harus mencintai….

a. manusia b. binatang c. semua makhluk

2. Maha pengasih dan penyayang adalah sifat yang dimiliki….

a. Buddha b. bhikkhu c. pendeta

3. Orang yang suka irihati tidak dapat mengembangkan…

a. cinta kasih b. simpati c. belas kasih

4. Tidak marah bila dicela kawan, berarti memiliki …

a. metta b. karuna c. upekkha

5. Nasehat orang tua hendaknya….

a. didengarkan b. dibiarkan c. dilupakan

II. Isilah titik-titik dibawah ini!

1. Sifat ketuhanan dan sifat luhur disebut….

2. Brahmavihara artinya….

3. Memberi ucapan selamat kepada teman yang juara kelas berarti kita memiliki sifat…

4. Untuk mengurangi sifat benci yang ada dalam diri kita , maka kita harus melaksanakan

5. Sebutkan isi dari catur paramita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar