RIWAYAT PANGERAN SIDHARTA
Masa Kelahiran
a. Orang tua, suku dan keluarganya

b. Mengungkap peristiwa mimpi Dewi Maya
Meskipun
Raja Sudhodana dan ratu Maha Maya sudah lama menikah, tetapi mereka
belum dikaruniai seorang anak, hal ini tentu menggelisahkan, apalagi
mengingat umur Ratu Maha Maya saat itu kira-kira sudah 45 tahun, hingga
pada suatu malam Ratu Maha Maya bermimpi aneh. Ratu bermimpi bahwa empat
orang dewa agung mengagkatnya dan membawanya ke Himalaya serta
meletakkannya di bawah Pohon Sakkha. Kemudian para isteri-isteri
dewa-dewa tersebut memandikan di danau Anotatta, menggosoknya dengan
minyak wangi dan memakaikannya pakaian dewata. Selanjutnya Ratu
dibimbing masuk ke sebuah istana emas dan direbahkan disebuah dipan yang
indah sekali. Di situlah seekor gajah putih dengan memegang sekuntum
bunga teratai di belalainya memasuki perut Ratu Maya dari sebelah kanan.
Atas
perintah Raja maka para brahmana meramalkannya tentang impian ratu
tersebut. Para Brahmana meramalkan bahwa ratu akan mengandung seorang
bayi laki-laki yang kelak akan menjadi seorang Cakhavati artinya raja
dari semua raja atau seorang Buddha. Dan sejak itu Ratu Maha Maya mulai
mengandung.
c. Kejadian-kejadian saat melahirkan
Sepuluh
bulan kemudian, dibulan Waisak, ratu mohon ijin kepada Raja Suddhodhana
untuk melahirkan di rumah ibunya di Devadaha. Dalam perjalan ke Devadaha
inilah Sang Bodhisatta lahir di bawah Pohon sala dengan posisi berdiri
di Taman Lumbini, pada saat Purnama bulan waisak tahun 623 SM.
Diceritakan bahwa empat Maha Brahma menerima sang Bayi dengan jala emas
dan dari langit turun air dingindan panas untuk memandikan Sang bayi
sehingga segar. Sang Bayi sendiri bersih karena tiada noda darah yang
melekat pada tubuhnya. Bayi itu kemudian berdiri tegak dan berjalan
tujuh langkah ke arah utara, setiap langkahnya muncul bunga teratai pada
langkah ketujuh dengan tangan kanan menunjuk ke langit dan tangan kiri
menunjuk ke bumi berkata” Di atas langit ataupun di atas bumi Akulah
pemimpin dalam dunia ini, akulah tertua dalam dunia ini, akulah teragung
dalam dunia ini, inilah kelahiranku yang terakhir, takkan ada tumimbal
lahir lagi.”
Pada saat yang sama lahir dan timbul dalam dunia ini :
1. Putri Yasodhara yang kelak akan menjadi isterinya,
2. Ananda yang kelak menjadi pembantu tetap sang Buddha
3. Kantakha yang kelak menjadi kuda Pangeran Sidhrta,
4. Channa yang kelak menjadi kusir Pangeran Sidharta,
5. Kaludayi yang kelak mengundang Sang Buddha untuk berkunjung ke Kapilavathu,
6. Seekor gajah istana,
7. Pohon Bodhi,
8. Ridhi Kumbi, kendi tempat harta pusaka.
Setelah
kelahiran pangeran Sidharta, Ratu membawa Pangeran kembali ke
Kapilavatthu. Sepanjang perjalanan, para dayang kerajaan dengan penuh
perhatian merawat Ratu dan Pangeran. Raja Suddhodana penuh diliputi suka
cita saat melihat Pangeran. Dia menugaskan lebihbanyak orang lagi untuk
merawat Ratu dan Pangeran yang mulia.
d. Ramalan Pertapa Asita
Diluar
kota Kapilavatthu terdapat banyak pertapa. Salah satunya pertapa
berusia lanjut bernama Asita yang sangat dihormati oleh Raja Suddhodana
dan seluruh rakyat. Saat mendengar bahwa Ratu Dewi Mahamaya melahirkan
seorang Pangeran. Pertapa Asita segera berkunjung ke istana untuk
melihat tanda-tanda pada tubuh Pangeran. Ketika mengamati bayi tersebut
ternyata memiliki 32 tanda dari seorang mahapurisa artinya orang besar.
Pertapa Asita memberi hormat kepada bayi yang kemudian diikuti oleh
Raja, setelah menghormat, pertapa Asita tertawa gembira kemudian
menangis. Raja merasa heran mengapa beliau tertawa dan menangis. Beliau
tertawa karena kelak Sang Bayi akan menjadi Buddha guru para dewa dan
manusia, kemudian menangis karena beliau sudah tidak mempunyai
kesempatan lagi untuk menyaksikan sang bayi menjadi Buddha dan
membabarkannya ajaranNya. Selanjutnya pertapa Asita mengatakan bila
kelak Pangeran melihat empat peristiwa penting yaitu; orang tua, orang
sakit, orang meninggal dan pertapa suci. Maka Pangeran Siddharta akan
meninggalkan istana untuk pergi bertapa menjadi dan menjadi Buddha.
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.
1. Pangeran Sidharta dilahirkan di ….
a. Kusinara c. Taman Lumbini
b. Buddha Gaya d. Taman Rusa
2. Pangeran Sidharta dilahirkan pada tahun ….
a. 623 sm c. 543 sm
b. 624 sm d. 534 sm
3. Bayi Pangeran Sidharta dapat berdiri tegak dan berjalan tujuh langkah di atas tujuh kuntum bunga ….
a. Teratai c. Melati
b. Mawar d. Anggrek
4. Sidharta diramalkan akan menjadi Buddha oleh pertapa ….
a. Asaji c. Mahanama
b. Vappa d. Asita
5. Pangeran Sidharta lahir bersamaan dengan ….
a. Ananda c. Moggalana
b. Dewadatta d. Sariputta
II. Isilah titik-titik di bawah ini dnegan jawaban yang benar 1
1. Binatang yang dilihat oleh Dewi Maha Maya sewaktu bermimpi adalah ….
2. Pertapa yang meramal Pangeran Sidharta akan menjadi Buddha bernama ….
3. Tanda-tanda manusia Agung yang dimiliki oleh Pangeran Sidharta berjumlah ….
4. Yang dipegang gajah Putih pada belalainya adalah ….
5. Pangeran Sidharta dilahirkan di bawah pohon ….
SADDHA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
Saddha
atau Sradha artinya keyakinan. Saddha berasal dari bahasa pali, Sradha
berasal dari bahasa Sansekerta. Umat Buddha memiliki keyakinan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Sebutan Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha
adalah Adi Buddha.
Tuhan itu tidak dilahirkan
Tuhan tidak diciptakan oleh siapapun
Tuhan bukan makhluk
Tuhan itu kekal
Tuhan
tidak bersifat seperti manusia, yang kadang baik, kadang marah, yang
kadang sayang, kadang benci, yang kadang member hadiah, kadang
menghukum.
Memuji keagungan Tuhan Yang Maha Esa kita ucapkan namo Sangyang adi Buddha Yang artinya terpujilah Tuhan Yang Maha Esa.
Selain
Sanghyang Adhi Buddha ada beberapa sebutan Tuhan dalam agama Buddha
Yaitu: Parama Buddha, Adhi Buddha, Laomu atau Hyang Tathagata.
Sebutan Tuhan Yang Maha Esa berbeda-beda tetapi pada hakekatnya adalah satu.
Sebagi rasa bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa umat Buddha melaksanakan sembahyang/Puja bakti di vihara, cetiya maupun di rumah.
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.
1. Tuhan dalam agama Buddha disebut ….
a. Buddha c. Bodhisatva b. Adi Buddha
2. Srada berasal dari bahasa….
a. Pali b. Indonesia c. Sansekerta
3. Walaupun sebutan tuhan berbeda-beda tetapi Tuhan sebenarnya…
a. satu b. dua c. tiga
4. Sebagai rasa bakti kepada tuhan umat Buddha melaksanakan….
a. dana b. bakti social b. puja bakti
5. Tempat ibadah umat Buddha adalah….
a. greja b. masjid b. vihara
II. Isilah titik-titik dibawah ini
1. Keyakinan dalam agama Buddha disebut….
2. Sebutan Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha adalah….
3. Saddha berasal dari bahasa….
4. Umat Buddha memiliki saddha pada….
5. Namo Sanghyang Adi Buddha artinya….
TIRATANA
Ti
atau Tri artinya Tiga. Ratana atau ratna artinya mustika. Tri Ratna
atau Ti Ratana artinya tiga mustika. Tri Ratna berasal dari bahasa
sansekerta sedangkan Tiratana berasal dari bahasa pali. Tri Ratna
terdiri dari Buddha, Dhamma dan Sangha.
Buddha adalah orang yang
telah mencapai penerangan sempurna. Sang Buddha adalah guru manusia dan
dewa. Seorang sebelum menjadi Buddha terlebih dahulu menjadi Bodhisatva.
Dhamma
adalah kebenaran yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dhamma atau ajaran
Sang Buddha di tulis dalam kitab suci Tipitaka. Dhamma ajaran Sang
Buddha jika dilaksanakan membuat hidup manusia bahagia.
Sangha
adalah persaudaraan para bhikkhu. Bhikkhu adalah Rohaniawan agama Buddha
yang tidak berkeluarga. Tempat tinggal bhikkhu disebut kuti. Kuti
terdapat di lingkungan vihara. Jika kita berjumpa dengan bhikkhu kita
memberi hormat dengan sikap anjali dan mengucapkan Namaste Bhante.
Untuk
memuji keagungan Sang Buddha kita ucapkan Namo Buddhaya Untuk memuji
kebenaran Dhamma kita mengucapkan Namo Dhammaya. Untuk memuji ariya
Sangha kita mengucapkan Namo Sanghanya.
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.
1. Tri Ratna artinya tiga….
a. keranjang b. mustika c. sila
2. Kebenaran yang diajarkan oleh Sang Buddha disebut….
a. Dhamma b. Sangha c. Ratana
3. Salah satu dari tiga mustika ialah….
a. Buddha b. Bodhisatva c. Arahat
4. Tempat kediaman para bhikkhu disebut….
a. vihara b. cetiya c. kuti
5. Buddha adalah orang yang telah mencapai….
a. cita-cita b. Penerangan c. kesabaran
II. Isilah titik di bawah ini
1. Bila berjumpa dengan bhikkhu kita mengucapkan….
2. Untuk memuji Sang Buddha kita mengucapkan….
3. Sangha adalah persaudaraan para….
4. Tiratana berasal dari bahasa ….
5. Sang Buddha adalah guru para dewa dan….
BRAHMAVIHARA
Brahma
artiya luhur atau agung. Vihara artinya tempat. Brahmavihara artiya
tempat atau kediaman yang luhur, tempat kediaman yang penuh dengan
kebahagiaan.
Catur Paramita
Paramita artiya sifat luhur
atau kesempurnaan. Catur Paramita artinya empat sifat ketuhanan atau
empat sifat luhur. Catur Paramita terdiri dari Metta, Karuna, Mudita dan
Upekkha.
1. Metta artinya Cinta kasih. Buddha memiliki cinta
kasih yang tak terbatas. Sang Buddha mengajarkan kita agar dapat
mencintai semua makhluk. Untuk mengembangkan sifat cinta kasih kita
harus melaksanakan meditasi metta bhavana atau meditasi cinta kasih.
Metta bhavana dapat mengurangi sifat benci yang ada dalam diri kita.
Ayah dan ibu mencintai anak-anaknya, maka itu kita wajib mencintai ayah
dan ibu. Dengan pikiran metta, kita selalu mencoba membahagiakan orang
lain, perbuatan itu membuat kita bahagia, karena kita telah berbuat
baik. Memberi makan dan minum hewan peliharaan kita adalah contoh
memiliki metta.
2. Karuna artinya belas kasih. Yang perlu kita
kasihani adalah yang lemah dan menderita. Kita harus menolong anak
yantim piatu fakir miskin, korban bencana alam dan yang mendapat
musibah.
Sang Buddha memiliki sifat maha karuna maha penyayang
dan pengasih. Orang yang memiliki sifat karuna suka menolong dan suka
beramal.
3. Mudita artiya simpati. Orang yang memiliki sifat
mudita akan turut bergembira terhadap orang-orang yang mendapat
kebahagiaan. Misalnya turut bergembira karena teman kamu menjadi juara
kelas dan memberi ucapan selamat.
Orang yang iri hati, ia tidak
dapat mengembangkan sifat mudita atau simpati. Jika ada teman kita yang
berulang tahun seharusnya memberi ucapan selamat.
4. Upekkha
artinya keseimbangan batin atau ketenangan. Seseorang yang memiliki
upekkha hidupnya akan tenang, dihormati dan tidak mudah dipengaruhi
orang lain. Orang yang memiliki upekkha tidak mudah marah kalau dicela
orang, tidak akan kecewa jika tidak berhasih dan tidak bimbang kalau
berbuat sesuatu.
Cara untuk mengembangkan ketenangan batin dengan
cara meditasi. Batin yang tidak tenang, jika berbuat sesuatu selalu
bimbang atau ragu-ragu.
Latihan
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c dan d di depan jwaban yang paling benar.
1. Sebagai umat Buddha kita harus mencintai….
a. manusia b. binatang c. semua makhluk
2. Maha pengasih dan penyayang adalah sifat yang dimiliki….
a. Buddha b. bhikkhu c. pendeta
3. Orang yang suka irihati tidak dapat mengembangkan…
a. cinta kasih b. simpati c. belas kasih
4. Tidak marah bila dicela kawan, berarti memiliki …
a. metta b. karuna c. upekkha
5. Nasehat orang tua hendaknya….
a. didengarkan b. dibiarkan c. dilupakan
II. Isilah titik-titik dibawah ini!
1. Sifat ketuhanan dan sifat luhur disebut….
2. Brahmavihara artinya….
3. Memberi ucapan selamat kepada teman yang juara kelas berarti kita memiliki sifat…
4. Untuk mengurangi sifat benci yang ada dalam diri kita , maka kita harus melaksanakan
5. Sebutkan isi dari catur paramita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar